Perjalanan Penuh Makna – Mencapai Puncak Mahameru : Persiapan
Jika ada waktu untuk mengingat harapan eke tentang
mendaki Semeru maka serta merta eke bbm mas eke, menyatakan keinginan eke. Ini
keinginan serius. Entah ada angin apa mas eke mengabarkan bahwa dia dan
teman-teman kerjanya berencana mengadakan perjalanan ke Semeru. Kira-kira di
bulan Maret 2014, kabar itu semakin fix.
Rupanya mereka akan membentuk grup hobi baru di lingkungan kerjanya. Maklum
perusahaan migas asing yang bonafid, jadi cukup memperhatikan kebahagiaan
karyawannya. Ga kaya tempat kerja eke *ups, tetap fokus dan bersyukur qqqq. Latar
belakang mas eke mendaki Gunung Semeru hampir-hampir mirip dengan eke, bedanya
dia lebih ke arah religius. Dengan menukil hadits Man 'arafa nafsahu faqod 'arafa rabbahu-barang siapa yang mengenal
dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya. Maka dia berniat mendaki Semeru untuk
mengenal jati dirinya sebagai orang Jawa sebelum berangkat haji ke Mekah.
Rencananya pendakian ke Semeru akan dilaksanakan
pada akhir Mei 2014. Wah, cukup untuk persiapan fisik dan perlengkapan tuh. Seperti
biasa saat awal-awal dilempar isu rencana pendakian ke Semeru, pesertanya cukup
banyak, mencapai belasan orang. Di akhir cerita mendekati tanggal fix pendakian: 24 – 27 Mei 2014,
tinggalah tersisa 5 orang. Itupun 1 orang akhirnya mengundurkan diri, tinggalah
4 orang tersisa. Itu berarti eke akan menjadi peserta cewek satu-satunya. Ah
sudahlah, toh ada mas eke yang ikut. Jadi, insya Allah amaaan. Eke tetap pada
pendirian eke: tetap ikut pendakian, walaupun cewek sendiri. Kapan lagi bisa
mendaki Semeru dengan ditemani saudara dan dibayari pula. *lhah, dibayari
ternyata hahaha! Mas eke mewanti-wanti bahwa peserta pendakian sudah
bapak-bapak semua, alias ga ada yang jomblo. Weleh-weleh, lha wong eke niatnya
ya mendaki doang ko. Wkwkwk. Ada-ada aja ni kakak.
Sejak awal April 2014 eke kembali menggiatkan
senam aerobik selepas magrib di studio senam langganan eke. Eke juga ikut senam
di pabrik tiap hari Jumat. Jadi, eke senam 1-2x seminggu. Eke sadar betul kegiatan
pendakian ini bukanlah aktifitas main-main, sementara kegiatan eke
sehari-harinya cenderung pasif jarang olahraga. Paling-paling senam aerobik
seminggu 1x. Eke ga mau nantinya saat/setelah pendakian badan ini terlalu
banyak kekurangan atau cedera berat akibat jarang diolah. Kenyataannya? Nanti
baca kisah selanjutnya, hehe. Di akhir April sampai hampir pertengahan Mei, eke
terkena serangan flu yang cukup berat. Batuk-batuk gatal sekali di tenggorokan.
Sampai perut ini six pack saking
seringnya batuk. Hal ini membuat eke turut absen senam. Ya sudah sembuhin batuk
dulu, baru olahraga lagi.
Awal Mei eke sudah yakin tag cuti utk 23-27 Mei 2014 meskipun berdekatan dengan pabrik pasca
shut down. Eke tetap teguh utk cuti,
kapan lagi eke bisa ke Semeru? Eke juga berhak refreshing. Eke juga mulai
konsen ke persiapan perlengkapan. Syukur alhamdulillah pendakian kali ini
bekerja sama dengan EO kegiatan outdoor, Wisata Gunung. Dimana kami memesan private trip yang didalamnya terdapat
fasilitas-fasilitas yang ga bikin pusing lagi. Perlengkapan utama seperti
tenda, makanan berat, masak, dsb sudah ter-cover.
Jadi, eke tinggal melengkapinya dengan perlengkapan pribadi. Jauh-jauh hari eke
sudah menghubungi temen-temen eke yang punya barang ini itu. Dan disaat itulah
eke sadar bahwa celana gunung eke satu-satunya yang baru beli dan baru dipakai
1x saat ke Bromo dulu hilang entah kemana. Noooo!!!! Ya sudah, pinjam teman
saja. Sebisa mungkin eke mengurangi pembelian perlengkapan dan berusaha
pinjam/sewa sana sini agar lebih hemat. Eke yakin kalau toh beli pasti jatuhnya
tidak terpakai lagi. Kalo masih bingung mau bawa apa aja saat naik gunung, eke
akan posting khusus membahas barang bawaan dengan referensi blog-blog lain yang
bermanfaat.
Rencananya eke akan menginap di hari Jumat malam
di rumah temen mas eke yang berdomisili di Malang. Eke ga mau ambil risiko
datang terlambat di hari Sabtu pagi dan eke inginnya ada waktu istirahat sebelum
keberangkatan. Mas eke sudah mewanti-wanti bahwa rumah yang akan eke tumpangi
nanti adalah rumah pasangan poligami, dimana satu rumah dihuni oleh dua istri.
Eke sendiri tidak terlalu masalah dan cenderung tidak peduli *itulah salah satu
sifat buruk eke x_x, yang penting eke dapat tumpangan istirahat yang aman dan
nyaman. Eke mengerti kekhawatiran mas eke, mungkin tentang shock lingkungan yang sama sekali belum pernah eke hadapi di
kehidupan sehari-hari. Tapi toh eke memang cenderung cuek.
Syukur alhamdulillah mendekati hari-H, peserta
kembali menjadi 5 orang dimana pengisi kekosongannya adalah istri teman mas
eke. Alhamdulillah akhirnya ada teman perempuan. Menjelang hari keberangkatan,
pada hari Kamis 22 Mei 2014 kegiatan eke di pabrik cukup padat. Sehubungan
dengan pabrik shut down, orang-orang Ptm pun datang ke pabrik
utk melakukan stock opname. Di siang
harinya, bos eke yang sedang dinas ke Jakarta menelpon ext. eke dan mengabarkan
berita yang membuat eke galau berat. Beliau mengabarkan bahwa hari Senin 26 Mei
2014 Ptm akan mengadakan verifikasi material
balance. Oh no!!!!! Itu kerjaan eke banget dan si bos memang mengharapkan
kehadiran eke. Eke ceritakan kegalauan eke ke temen-temen dan tentu saja ke mas
eke. Kata temen-temen: tetep cuti aja, tabiat orang Ptm kalo ngadain acara
mepet-mepet pasti jadinya cancel. Itu
betul juga, eke juga sudah hapal dengan tabiat mereka. Mas eke bilang: madhep mantep melu aku wae. Senior eke
akhirnya menghubungi dan dia bilang: verifikasinya diwakilkan orang lain saja,
kamu tetep naik gunung soalnya udah izin cuti sejak lama. Wah, terima kasih
banyak atas pengertiannya pak. Menjelang pulang kerja, eke sempatkan dulu
transfer informasi tentang material
balance ke temen-temen eke yang akan mewakili acara tsb. *Sampai tulisan ini selesai dibuat pun acara verifikasi tsb tak pernah ada, zzzz.
Ini dia jadwal pendakian yang insya Allah akan dilaksanakan |
Jumat siang 23 Mei 2014 pukul 14.00 eke berangkat dari
Terminal Lama Tuban menuju Malang via travel Taman Hati seharga IDR 120.000
(normal IDR 95.000, tip IDR 5.000, dan charge
karena turun daerah Kepuharjo IDR 20.000) dengan barang bawaan eke yang
cukup banyak dan berat. Ternyata si sopir memutuskan lewat jalur Pujon, dan mobil
travelnya, Luxio, kurang memberikan kenyamanan. Alhasil badan jadi pegal-pegal.
Setibanya di rumah temen mas eke sekitar jam 19.00, si empunya rumah sedang pergi
dan eke disambut anak-anaknya yang masih SD. Ngobrol-ngobrol sejenak dengan
anak-anak itu sambil memberikan sedikit oleh-oleh dari Tuban. Setelah si
pemilik rumah datang, eke dan pasangan suami istri temen mas eke yang berasal
dari Kalimantan dijamu di warung mie bakso khas Malang. Alhamdulillah kenyang.
Sekembalinya di rumah, si pemilik rumah menunjukkan barang outdoor sewaan yang sudah diambil termasuk sepatu gunung yang eke
sewa. Ternyata sepatu yang eke sewa sama sekali ga muat, syukur alhamdulillah
eke bawa sepatu olahraga. Melayang deh uang sewa sebesar IDR 120,000. Setelah
semua selesai eke cepet-cepet ganti kostum tidur dan berusaha tidur cepat.
Alhamdulillah orang-orang di rumah itu menerima eke dengan baik dan ramah. Dan
Alhamdulillah eke tidur dengan nyenyak.
Artikel berkesinambungan:
Comments
Post a Comment