Kesempatan Itu Bernama "Ramadhan"

Salam huni-huni sekalian,
 
Hari ini memasuki hari ke-16 bulan Ramadhan. Alhamdulillah. Baiklah, memang ada yang merasa biasa saja dan ada juga yang amazed. Eke sendiri merasa Ramadhan cepat berlalu, 2 minggu lagi sudah lebaran dan tanggal 25 Juli insya Allah eke mudik ke Semarang. Tapi sepatutnya kita mesti bersyukur betapa kita yang ada di Indonesia ini bisa menikmati kegiatan Ramadhan dengan aman tentram tidak seperti saudara kita di Palestina, Suriah, maupun daerah konflik lainnya - yang mana muslim yang mengucapkan kalimat takbir di luar kompleks masjidil Aqsha saja bisa dijebloskan ke penjara selama 6 bulan oleh tentara israel.
 
Sekali lagi kita mesti bersyukur, betapa Allah swt sekali lagi memberikan kesempatan kepada kita untuk menikmati Ramadhan secara mudah dan gratis. Bulan yang dijanjikan Allah swt bakal banjir pahala dan ampunan. Allah jelas sangat mengasihi kita, memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Merangkum kultum-kultum yang dituturkan di majlis masjid mess maupun via kang Rashied di tipi (ah, kultum kang Rashied yang lemah lembut itu selalu mampu menggetarkan hati) semuanya bisa eke simpulkan sebagai: jangan sia-siakan Ramadhan, manfaatkan waktu sebaik mungkin. Seorang muslim sejati adalah seseorang yang mampu menggenggam waktunya. Nah ini bisa diwujudkan dengan membuat target. Tak perlu muluk, namun sesuai kemampuan diri dan target tsb harus bisa diselesaikan secara istiqomah. Misalnya:
  • membaca Qur'an 2 lembar selepas sholat
  • khatam 1 juz selama Ramadhan
Mudah bukan? Intinya ada di niat. Niatkan diri ini untuk mampu melaksanakan target, niatkan diri ini untuk mampu memperbaiki diri lillahi ta'ala. Optimis. Bukankah Allah menciptakan manusia dengan penuh keoptimisan? Ingat, Allah menciptakan kita untuk menjadi khalifah di dunia ini - mengalahkan memilih malaikat yang jelas taatnya kepada Allah. Nah, syukur-syukur target itu bisa terselesaikan bahkan kita bisa melebihi dari target yang telah ditetapkan. Selanjutnya, target tsb digunakan sebagai patokan bulan selanjutnya atau Ramadhan selanjutnya untuk menetapkan target melebihi dari target sebelumnya.
Tulisan ini jelas eke buat sebagai pengingat untuk diri sendiri, yang semoga bermanfaat juga untuk huni-huni sekalian. Sebagai cambuk untuk mengurangi permainan-permainan yang tak perlu. Sebagai titik untuk memperbaiki diri demi menyongsong teman hidup yang telah disiapkan untuk eke dari awal eke diciptakan. Karena wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Bismillah, semangat memperbaiki diri!
 
Salam

Comments

Popular Posts