Ala Nostalgia: Soto Kemiri Khas Pati

Okay huni, let the journey begin...

Berawal dari kebiasaan manja (eishh..), berupa pulang ke kampung halaman berjamaah nebeng mobil bos yang selalu mampir ke tukang soto kemiri di tikungan Juwana atau kalo yang di Juwana tutup, mampir yang di alun-alun Pati (depan kantor BRI). Berkedok sebagai karyawan baru yang pura-pura ngeluarin dompet padahal tahu si bos pasti yang bayarin. Qiqiqi.
Sebetulnya ane termasuk orang yang pilih-pilih makanan, terutama untuk makanan baru yang belum pernah ane icip sebelumnya. Tetapi apa mau dikata, yang namanya rombongan mobil ya ngikut aja sama yang punya hajat.

Warung tenda soto kemiri itu terletak di pinggir jalan, tak mencolok apalagi mewah. Terdapat meja dan bangku yang mengelilingi penjual sang peracik soto. Soto yang dipesan pun terhidang dengan cepatnya. Jangan lupa ritual utama sebelum makan soto: diberi kucuran jeruk nipis dan kecap manis, tambahkan sambal jika suka, lalu aduk sampai rata. Sruput.... gurih, kuahnya sedap, wangi, lembut. Entahlah, semua rempah-rempah berhasil menjadi satu kuah kuning yang enak!
Maka, untuk melengkapi kesempurnaan soto... comotlah paha atau dada ayam ungkep yang disediakan di meja. Ayam yang masih remaja itu pasrah dalam gigitan yang tak cukup bertenaga, alias empuk. Laziss!
Giliran bayar...harganya pun tak mahal. Kalo ga salah satu mangkok soto kemiri IDR 4000, satu potongan ayam IDR 3000/4000 gitu.

Sekarang, zaman pabrik sedang susah. Mobil kantor pun dikurangi demi efficiency T_T. Kapan lagi makan soto kemiri di Juwana kalo ga pas pulkam naik mobil kantor berjamaah? Mana mau bus patas Jaya Utama mampir di warung itu barang 5 menit untuk makan sebentar. Nah, untuk mengobati kerinduan ane...maka ane bertekad untuk bikin soto kemiri. Temen kuliah yang asli Pati pun ane hubungi untuk mengorek rahasia bumbu soto kemiri. Maka... VOILA!!! Berhasil, berhasil, berhasil, HURRAY!!!
Jadilah soto kemiri yang lazis, seperti yang dijual di warung-warung itu. Bikinnya pun ga sulit. Tapi ini ane kasi lauk tempe goreng ya, huni. Maklum kismin... Anyway, thanks to Betha buat resepnya.


Ini dia si Soto Kemiri yang lazis abis *foto masih jelek yah, janji nanti ane update yang bagusan ^^v
Bahan:
  1. Santan encer dari 1/2 butir kelapa yang dilarutkan dalam 500 ml air *kaya praktikum aja >_<
  2. Ayam kampung 1 ekor yang masih remaja (waktu itu ane beli yang ukuran kecil, 1 ekor aja cuma IDR 12000)
  3. 1.5 cm jahe, geprak.
  4. Merica bubuk
  5. 3 lembar daun jeruk
  6. 3 lembar daun salam
  7. Garam
  8. Gula
  9. Air
  10. Minyak goreng
  11. Kecambah, cuci, lalu siram dengan air mendidih. Tiriskan.
  12. Daun seledri, cincang halus
  13. Bawang merah goreng
  14. Bawang putih goreng
  15. Jeruk nipis
Bumbu halus:
  1. 5 siung bawang putih
  2. 5 siung bawang merah
  3. 5 butir kemiri
  4. 1 cm kunyit
  5. 1 cm kencur
Cara membuat:
  1. Untuk membuat kaldu ayam: bersihkan ayam, rebus ayam dalam 500 ml air selama 30 menit dengan diberi jahe geprak (ini biar ga amis huni).
  2. Sembari menunggu ayam matang, haluskan bumbu. Tumis bumbu di dalam wajan yang telah diberi sedikit minyak goreng dalam api sedang. Tumis sampai wangi. Setelah wangi, masukkan daun salam dan daun jeruk. Tumis sampai layu. Angkat bumbu hasil tumisan.
  3. Masukkan bumbu yang telah ditumis ke dalam kaldu ayam, tambahkan santan. Bumbui dengan garam, gula, dan merica sesuai selera.
  4. Aduk-aduk sampai kuah mendidih. Nah, setelah mendidih kuah sudah jadi ^^ gampang kan.
Penyajian:
  1. Suwir-suwir daging ayam.
  2. Masukkan nasi ke dalam mangkok, beri taburan kecambah, suwiran daging ayam, cincangan daun seledri, bawang merah goreng, dan bawang putih goreng.
  3. Guyur dengan kuah soto, tambahkan jeruk nipis dan kecap manis.
  4. Hayuuk, dimakan bareng-bareng selagi hangat!
*) untuk 5 porsi
Takut salah kencur yang mane, so ane kirim fotonya ke BBM kak ipar ane hoho


Comments

Popular Posts