Tuban Where to Eat: Pecel Madiun

Selamat hari Jumat, huni-huni sekalian.

Huh, udah lama blog ane terbengkalai karena kurang meluangkan waktu untuk nulis. Secara minggu kemaren ane liburan n ambil cuti, so ga sempet lirik2 gadget buat ngisi blog deh.
Olala, saatnya menyambut weekend kembali! Kali ini ane teringat apa-apa saja yang ane lakukan di kala weekend di kota tempat ane mencari sebakul nasi ini. Kalo siang seringnya makan di luar di tempat yang itu-itu saja. Yups, kalo siang makan yang enak di Tuban agak-agak susah, apalagi weekend. Seringnya pada tutup (ato ane yang cupu n ga tau tempat makan yang enak yah).

But, langganan ane ini insya Allah enak. Meskipun agak mahal di kelas per-pecel-an yaitu seharga ± IDR 16,000. Nah, langsung saja kita menuju ke “Pecel Madiun” yang terletak di Jalan Pemuda Tuban ini. Pemiliknya adalah seorang ibu lansia yang tinggal menunggu tokonya, karena disini kita akan dilayani oleh asisten-asistennya. Ibu lansia tersebut (maaf lupa namanya) adalah seorang foto model lansia J yang foto di saat beliau menang perlombaan tersebut dipajang di rumah makannya. Selain menyediakan pecel, rumah makan ini juga menyediakan menu lain seperti krengsengan, asem-asem daging sapi, rawon, dll. But, kalo ane kesitu selalu pesen pecel.
Seperti apakah penampakan dan rasa pecel madiun ini?? Rasanya sedap, manis gurihnya pas. Sambel kacangnya pun ga terlalu pedas. Didukung lauk pauk yang kaya akan bumbu. Nah, begini nih biasanya kalo mau pesen pecel
1.     Kita masuk ke etalase lauk-pauknya, setelah ditawari mau pesen apa n kita sebut pecel, Maka si ibu asisten akan meramu pecel dengan rangkaian lauknya.
2.    Si ibu asisten akan meramu pecel beserta lauk pauknya denga urutan yang pasti. Maka, usahakan jika ada special order mintalah pada si Ibu sebelum pecel diramu ato sebelum melewati lauk yang diinginkan. Pernah pengalaman, waktu ane mo minta tambah sayuran pecelnya sedangkan si ibu udah sampe ke lauk tahu, maka dia harus balik lagi ke nampan sayur hal itu membuatnya kesal. (ibunya agak jutek, huni. Hehe. Tapi kalo pemiliknya sih fine-fine ajah).
3.    Lauknya pun macem-macem: srondeng, kering tempe, sayur tahu bersantan, sayur nangka muda bersantan, telur balado, krengsengan, gorengan (paru goreng, telur goreng), peyek kacang, dll. Tiap-tiap lauk itu ditambahkan dengan takaran masing-masing ± 1 sendok makan, tapi kalo telur ya 1 butir ya huni.
4.    Nah, barulah setelah pecel dengan lauknya sudah kumplit. Maka saatnya kita kembali ke meja makan menikmati pecel yang sedap gurih itu. Jangan lupa pesen minum yah. Bagi yang pesen es teh, es jeruk, ato es-es lain yang harus dibikin sama mbak’nya dulu, pesanlah dengan ‘gula sedikit’ bagi yang ga suka minuman yang terlalu manis. Karena minuman yang dibikin disini seringnya manis banget, oi.

Ok, huni. Begitulah salah satu menu andalan ane ketika lapar menyerang di weekend yang terik. Semoga bermanfaat untuk referensi kuliner. Insya Allah ga nyesel makan disini. Dibandingkan dengan pecel pincuk yang ada di daerah Patung, pecel madiun ini lebih ok. Yuk mari!

 

Comments

Popular Posts